Penyakit ini menyerang orang patah hati
beritagram.Menurut penelitian ilmiahnya, patah hati berpotensi menimbulkan berbagai penyakit mulai dari yang ringan sampai yang parah.
Seperti dilansir The Guardian dan The New York Post, ada penurunan dopamin dan oksitosin (senyawa kimia yang membuat bahagia) dan digantikan oleh kadar kortisol (hormon stres) yang meningkat drastis saat seseorang patah hati.
Dengan kata lain, hal itu kemudian memicu munculnya penyakit yang menyerang tubuh. ada enam penyakit berikut ini siap mengintai saat Anda patah hati.
1. Jerawat dan rambut rontok
Sebuah studi ilmiah menemukan bahwa 23% kasus peradangan jerawat muncul saat seseorang mengalami stres berat. Patah hati, misalnya.
Tidak hanya itu, stres juga menjadi pemicu rambut rontok. Karena produksi hormon stres akan melonggarkan folikel rambut secara bertahap. Sehingga kerontokan rambut rontok saat disisir atau saat keramas.
Bahkan stres pun bisa memicu terlepasnya rambut dari kulit kepala (Dikenal sebagai trichotillomania)
2. Tekanan darah tinggi
Seseorang yang memiliki riwayat darah tinggi, harus lebih berhati-hati jika terkena stres. Karena kenaikan tekanan darah dalam kondisi ini bisa mengakibatkan krisis hipertensi, yang menyebabkan gejala seperti sakit kepala, sulit bernapas, bahkan mimisan.
3. Demam dan flu
Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat menyebabkan tubuh rentan terhadap flu. Ini juga merupakan efek kortisol tingkat tinggi yang menyebabkan tubuh menjadi stres.
Akibat patah hati ini tubuh bisa lebih rentan terhadap infeksi virus sebanyak 20%, sehingga patah hati juga bisa menyebabkan demam.
4. Kanker
Penelitian ilmiah telah menemukan bahwa orang yang mengalami stres akibat patah hati memiliki lebih sedikit sel pembunuh alami (sel kanker).
sebuah penelitian di Swedia pada tahun 2003 mengungkapkan bahwa wanita yang kehilangan suami mereka dua kali lebih mungkin terkena kanker payudara.
5. Penyakit jantung dan stroke
Berdasarkan sebuah penelitian, risiko serangan jantung berkisar 24 jam pasca kehilangan seorang tersayang akan terjadi 21 kali lebih sering.
Selain itu, jantung menjadi berdetak kencang sehingga bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
6. Diabetes
Kadar produksi kortisol yang tinggi juga bisa membahayakan sel-sel di pankreas. Padahal sel ini bertugas memproduksi insulin untuk mengendalikan gula darah.
Karena itu, ancaman diabetes juga merupakan momok bagi seseorang yang patah hati. Komplikasi diabetes bahkan lebih serius. Misalnya, bisa menyebabkan gangguan pernafasan, penglihatan, jantung dan ginjal, hingga keguguran.
Seperti dilansir The Guardian dan The New York Post, ada penurunan dopamin dan oksitosin (senyawa kimia yang membuat bahagia) dan digantikan oleh kadar kortisol (hormon stres) yang meningkat drastis saat seseorang patah hati.
Dengan kata lain, hal itu kemudian memicu munculnya penyakit yang menyerang tubuh. ada enam penyakit berikut ini siap mengintai saat Anda patah hati.
1. Jerawat dan rambut rontok
Sebuah studi ilmiah menemukan bahwa 23% kasus peradangan jerawat muncul saat seseorang mengalami stres berat. Patah hati, misalnya.
Tidak hanya itu, stres juga menjadi pemicu rambut rontok. Karena produksi hormon stres akan melonggarkan folikel rambut secara bertahap. Sehingga kerontokan rambut rontok saat disisir atau saat keramas.
Bahkan stres pun bisa memicu terlepasnya rambut dari kulit kepala (Dikenal sebagai trichotillomania)
2. Tekanan darah tinggi
Seseorang yang memiliki riwayat darah tinggi, harus lebih berhati-hati jika terkena stres. Karena kenaikan tekanan darah dalam kondisi ini bisa mengakibatkan krisis hipertensi, yang menyebabkan gejala seperti sakit kepala, sulit bernapas, bahkan mimisan.
3. Demam dan flu
Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat menyebabkan tubuh rentan terhadap flu. Ini juga merupakan efek kortisol tingkat tinggi yang menyebabkan tubuh menjadi stres.
Akibat patah hati ini tubuh bisa lebih rentan terhadap infeksi virus sebanyak 20%, sehingga patah hati juga bisa menyebabkan demam.
4. Kanker
Penelitian ilmiah telah menemukan bahwa orang yang mengalami stres akibat patah hati memiliki lebih sedikit sel pembunuh alami (sel kanker).
sebuah penelitian di Swedia pada tahun 2003 mengungkapkan bahwa wanita yang kehilangan suami mereka dua kali lebih mungkin terkena kanker payudara.
5. Penyakit jantung dan stroke
Berdasarkan sebuah penelitian, risiko serangan jantung berkisar 24 jam pasca kehilangan seorang tersayang akan terjadi 21 kali lebih sering.
Selain itu, jantung menjadi berdetak kencang sehingga bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
6. Diabetes
Kadar produksi kortisol yang tinggi juga bisa membahayakan sel-sel di pankreas. Padahal sel ini bertugas memproduksi insulin untuk mengendalikan gula darah.
Karena itu, ancaman diabetes juga merupakan momok bagi seseorang yang patah hati. Komplikasi diabetes bahkan lebih serius. Misalnya, bisa menyebabkan gangguan pernafasan, penglihatan, jantung dan ginjal, hingga keguguran.
Comments
Post a Comment